Senin, 30 Januari 2012

Filsafat Politik "Plato"


Filsafat politik Plato berbeda dengan filsafat modern yang mempersoalkan masalah perorangan dan haknya, dan juga berbeda dengan dengan filsafat kontemporer yang cenderung membahas istilah politik seperti: "kekuasaan, kewibawaan, kekuasaa, hak asasi, kewajiban, kesepakatan atau persetujuan, demokrasi dan keadilan".
Filsafat politik Plato berupaya membahas dan menguraikan berbagai segi kehidupan manusia dalam hubungannya dengan negara. Ia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia dan negara yang baik dan ia juga mempersoalkan cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan konsep pemikirannya itu. Bagi Plato, manusia dan negara memiliki persamaan yang hakiki, oleh sebab itu apabila manusia baik negarapun baik dan apabila manusia buruk negara pun buruk itu berarti manusia pun baik ; sebaliknya apabila manusia buruk negara pun buruk dan apabila negara buruk berarti manusianya pun buruk. Negara adalah pencerminan dari manusia yang menjadi warganya.
Teori politik Plato yang merupakan hasil pemikiran filsafati, susungguhnya tersebar dalam berbagai buku karangannya, yaitu : Republik, Politicus. dan The Laws. Republik ditulis diawal kedewasaannya sedangkan politicus dan The Law di tulis dimasa tuanya. diantara ketiga buku itu, republiclah  yang paling terkenal dan diakui sebagai seni sastra yang paling agung dan merupakan karya manusia yang terbesar yang pernah ditulis di bidang filsafat.
Republic terdiri dari sepuluh bagian, memperkenalkan negara ideal yang diidamkan Plato. Negara ideal itu adalah hasil dari suatu proses pemikiran yang abstrak namun yang didasarkan atas pengamatan yang teliti terhadap bentuk dan seluk-beluk kehidupan negara yang ada pada masa itu. Menurut Plato, negara ideal harus didasarkan pada keadilan karena hanya keadilanlah yang sanggup menjelmakan kebaikan dan kebajikan dalam negara.
Pemikiran Palto itu perlu dipahami dalam konteks sejarah, peradaban, dan budaya politik Yunani. Oleh sebab itu, sebelum pemikirannya didalami dan dibahas, adalah sangat penting untuk mengenal terlebih dahulu sejarah, peradaban dan budaya serta kondisi politk Yunani secara umum.
Plato adalah pemikir besar yang sadar bahwa politik adalah sebuah bidang yang carut marut, dipenuhi oleh jaring-jaring kepentingan yang bersinggungan ke sana kemari. maka Plato merasa perlu merumuskan sebuah panduan untuk mengatur, menata dan bukan menghilangkan, berbagai perbedaan kepentingan itu, walau tampak utopis seklai. Namun tanpa sebuah utopia

Tidak ada komentar: